Rabu, 23 Juni 2010

Sihir Uang

Bacaan: II Timotius 6:2-10

Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai nafsu.- II Tim 6:9

Uang memang memiliki pengaruh yang kuat. Uang tak hanya menyihir mereka yang dicap sebagai manusia duniawi saja. Area gereja nan suci pun telah dirambahnya. Kalau tidak hati-hati, banyak orang Kristen atau bahkan para hamba Tuhan pun akan terjerat dengan cinta akan uang. Hingga melakukan hal yang memalukan sekalipun demi mendapatkan uang.



Mungkin tak sejahat Yudas yang menjual Gurunya sendiri demi 30 keping uang perak. Tapi apa komentar kita ketika mendengar berita yang sempat di tayangkan CNN beberapa tahun yang lalu tentang Pdt. Thompson di Texas yang membakar gerejanya sendiri untuk mendapatkan uang asuransi sebesar 270.000 dollar? Atau bagaimana dengan sebuah gereja di Berlin yang mencari dana tambahan dengan cara mengubah bangunan gereja menjadi papan reklame dan dipasang foto Claudia Fischer yang setengah bugil untuk iklan L’oreal?

Kita mungkin hanya bisa geleng-geleng kepala saja melihat semua kegilaan itu. Selain hanya geleng-geleng kepala tentu kisah nyata tersebut sudah harusnya menjadi peringatan bagi kita bahwa yang namanya uang bisa menjadi jerat bagi siapa saja dan di mana saja! Tak perlu diingkari bahwa sebagian besar manusia, termasuk saya juga tentunya, memiliki kecenderungan untuk menjadi cinta akan uang dan menganggap bahwa uang adalah segala-galanya.

Kecenderungan yang seperti itulah yang harusnya membuat kita semua ekstra hati-hati terhadap uang. Kalau tidak, mungkin karena uang kita akan rela mengorbankan integritas, kejujuran, kesetiaan, bahkan iman. Sebagai gantinya muncul keserakahan, kemunafikan, kelicikan, bahkan sikap yang mau komrpomi dengan dosa. Kita memang butuh uang, tapi tentu kita tidak mau diperbudak oleh uang ‘bukan? Jangan biarkan uang menjadi alat sihir yang menghipnotis dan membuat kita lupa segala-galanya.

Kitalah yang harus mengendalikan uang, kalau tidak, kitalah yang akan dikendalikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar